Read more: http://ridhotawaka.blogspot.com/ http://ridhotawaka.blogspot.com/#ixzz4UGVIdzMv Under Creative Commons License: Attribution

Minggu, 26 Maret 2017

Ideologi dan Masa Depan Pertanian


Hari ini saya kembali berkebun. Di kebun tempat dimana penulis menanam harapan agar suatu saat nanti berbuah hasil sebagaimana diharapkan. Sebagaimana pekerjaan lainnya berkebun juga butuh sentuhan cinta, perhatian dan perawatan yang baik. Dalam menjalankan aktivitas sebagai petani juga butuh kesungguhan dan kesetiaan dalam bekerja. Maksudnya untuk sukses dalam bertani maka seseorang harus mencintai pekerjaannya sebagai petani, harus mencurahkan perhatian pada kebun atau lahan garapannya serta berusaha dengan penuh kesungguhan.

Pada postingan kali ini penulis akan uraikan dengan sentuhan ideology dalam pertanian. Bertani merupakan pekerjaan yang tidak membutuhkan ijazah untuk wilayah garapan namun perkembagan pertanian akan lebih maju jika yang melakukan pekerjaan itu adalah seorang professional (berangkat dari keilmuan untuk dipraktekkan).

Kenyataannya bahwa hari ini kebun biasanya diperlakukan salah oleh pemiliknya. Kesalahan pertama adalah penggunaan pestisida untuk membasmi rumput dan hama. Perlakukan ini tentu saja merusak ekosistem dalam suatu kebun bahkan berefek pada kebun lain yang tidak mendapatkan perlakuan pestisida. Dalam ekosistem, rumput yang mati akan menjadi pupuk bagi tumbuhan yang dipelihara sedangkan rumput yang dipaksa mati dengan menyemprot pertisida akan mengganggu tumbuhan lain karena mengurangi usia produktif tumbuhan. Begitupula serangan hama yang dibasmi melalui herbisida juga akan merusak ekosistem pertanian karena pada hakikatnya setiap mahluk memiliki manfaat dan manusialah yang berperan mengatur dan memanfaatkan hewan untuk kepentingan pekerjaan.

Pernah suatu ketika, sahabat penulis memohon untuk diajarkan bagaimana bercocok tanam berupa cabe, tomat dan beberapa jenis sayuran. Karena yang diminta adalah jenis tanaman yang tidak pernah penulis budidayakan maka dijawab bahwa bertani itu seperti perkuliahan, ada jurusan, fakultas dan universitas atau perguruan tingginya. Tidak semua dosen ahli pada berbagai bidang. Seperti itulah pribadi penulis yang hanya mengetahui sedikit cara bercocok tanam dengan komoditas cengkeh, merica, kopi dan kakao. Untuk tanaman lain, tanaman buah-buahan untuk sekedar perawatan juga bisa dilakukan.

Memang pada awalnya bertani dilakukan tanpa dasar keilmuan pada perguruan tinggi karena bisa dilakukan cukup berdasar pada pengalaman dari teman-teman petani, tapi saat ini sudah lebih maju. Garapan pertanian juga sudah lebih luas, antara lain sawah, ladang, perkebunan dan hydroponic.

Penulis memprediksikan bahwa pertanian akan menjadi pekerjaan favorit karena berbagai keuntungan antara lain suatu saat nanti pertanian merupakan pekerjaan professional, selain itu bertani akan menjadi lahan yang paling menguntungkan karena produksi hasilnya yang paling dibutuhkan pasar.

0 komentar:

Posting Komentar