Read more: http://ridhotawaka.blogspot.com/ http://ridhotawaka.blogspot.com/#ixzz4UGVIdzMv Under Creative Commons License: Attribution

Kisaran Harga Bibit Pertanian di Bulukumba

Jika anda butuh informasi tentang harga, atau ingin memesan/membeli bibit pertanian di Kabupaten Bulukumba maka silahkan klik gambar ini.

Kabar dari Lintas Tani Nusantara

Lintan Nusantara ini berusaha memadukan konsep pendidikan dan pertanian alami dimana pada lahan yang dikerjakan terdapat tempat untuk diskusi dan berbagi ilmu pengetahuan.

Pentingnya Jaringan Bagi Petani

Untuk Meraih Kesuksesan dalam usaha maupun kerja pada bidang Pertanian maka harus didukung oleh jaringan yang kuat.

Hasil Pertanian Bulukumba

Durian dijadikan tanaman favorit karena nilai ekonomisnya tinggi dan rasanya yang enak.

Jamaluddin Dg. Abu Sang Motivator dan Inspirator Pertanian

Semesta Pertanian Mengajak seluruh penggiat, pekerja, pemerhati/simpatisan untuk bersama-sama menyerukan gerakan pertanian alami

Rabu, 28 Desember 2016

Teknologi dan Tantangan Baru Petani


Pernah penulis mendengar sebuah bahasa dari sahabat yang mengutarakan bahwa kehidupan di desa itu lebih baik dan lebih bersih. Kemudian sahabatku ini memperjelas dengan berbagai contoh antara lain, di kota banyak polusi udara sehingga itu beresiko untuk kesehatan kita dan lingkungan tempat kita hidup. Bukan hanya itu, masalah lain seperti suara yang bising, gampang gerah, banjir, kebakaran, pergaulan, makanan yang serba pengawet, instan dan tidak alami.

Pernyataan di atas ada betulnya tapi kalau mau dibandingkan dengan keadaan di desa saat ini sepertinya sudah ada kemiripan. Hanya persoalan kepadatan penduduk yang membedakanya. Teknologi juga sudah menyentuh wilayah pedesaan dan warga desa tidak semuanya mampu menyaring sisi negative dari perkembangan teknologi. Meskipun di Desa sedikit lebih alami sayurannya daripada di kota akan tetapi petani dan warga desa juga mulai menyukai hal-hal yang instan. Dimanfaatkannya pestisida untuk membasmi serangga maupun rumput liar di kebun dan penggunaan pupuk kimia untuk peningkatan produksi pangan.

Teknologi telah menciptakan suatu kondisi dimana hampir setiap lini kehidupan tersentuh oleh pengaruhnya. Pendidikan berkembang karena teknologi, begitupula pertanian, politik, pertahanan keamanan, kesehatan dan lain-lain berkembang karena teknologi. Meski demikian, teknologi juga membawa efek negative, salah satu contohnya adalah hadirnya pupuk kimia dan pestisida untuk peningkatan produksi pertanian. Efeknya, tanah semakin tidak sehat, termasuk tumbuhan yang ditanam pada lahan tersebut.

Yang harus dilakukan adalah kembali “pada ketentuan sang pencipta” yaitu berdasar pada petunjuk-petunjuk-Nya melalui pendekatan aqliyah maupun naqliyah. Dasarnya adalah, alam ini diciptakan dalam keadaan yang baik dan subur, selanjutnya manusia diciptakan untuk menjadi khalifah yang salah satu tugasnya adalah memelihara dan menjaga kelestarian alam. Untuk itu, tanpa menapikan perkembangan teknologi, cara-cara tradisional dan alami sangat penting dilakukan untuk kesehatan dan kedamaian hidup.

Salah satu pejuang terpenting untuk mendapatkan produk alam yang natural adalah petani dan ilmuan. Tugas petani adalah menjalankan pekerjaan dengan berdasar pada keilmuan sedangkan tugas ilmuan adalah memberikan pemahaman akan pentingnya pertanian yang sehat dan alami.

 

Minggu, 25 Desember 2016

Pengembangan Pertanian Berbasis Angro Wisata


Banyak hal yang bisa dilakukan pada lahan pertanian. Belakangan ini bertani tidak hanya berputar pada usaha tanam, pelihara lalu dipanen untuk dimakan. Berkat perkembangan teknologi, khususnya pada lingkup pertanian maka lahirlah berbagai kemajuan, salah satunya adalah hadirnya wisata pertanian atau agrowisata.

Di Sulawesi Selatan, ada beberapa perkebunan yang bisa dijadikan sebagai objek wisata. Seperti Pekebunan teh di Malino Kabupaten Gowa. Salah satu yang menarik pada destinasi perkebunan teh di Malino adalah hamparan teh yang hijau dan tertata rapi diperbukitan. Suasana tersebut sangat asri ditambah sejuknya kota Malino. Bagi pengunjung dari perkotaan tentusaja merasakan suasana alami yang menyejukkan.

Di Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan juga terdapat perkebunan yang memiliki potensi wisata. Tempat tersebut adalah Perkebunan Muntea gunung Loka, terletak di wilayah administratif desa Bonto Lojong, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng, Sulsel. Lokasi ini berada pada ketinggiannya 1.216 meter di atas permukaan laut. Ketinggiannya, menjadikan udara di area ini demikian sejuk menyegarkan paru-paru, setelah sepekan beraktifitas di kota yang berpolusi asap kendaraan.

Kedua contoh tersebut di atas merupakan bentuk perkembangan teknologi pertanian. Dengan demikian, petani harus semangat dan tetap berkarya mengikuti perkembangan zaman. Meskipun demikian, petani juga harus berhati-hati karena efek perkembangan teknologi tidak semuanya baik. Justru berkembangnya teknologi memiliki dampak negatif sehingga harus seperti penggunaan pupuk kimia dan pestisida.

Untuk lebih baiknya, petani sejatinya memanfaatkan seluruh seluruh bentuk pengembangan pertanian. Mulai dari perawatan, produksi buah, olah hasil, pengembangan bentuk pertanian yang salah satunya adalah pesantren pertanian (sekolah alam), agrowisata dan lain-lain. Dengan demikian, perhatian masyarakat akan petani bisa menjadi lebih baik.  

Minggu, 18 Desember 2016

Begini Gambar Kebun tanpa Herbisida


Penulis cenderung santai dan berusaha merasa nyaman melihat kondisi kebunku yang menghijau meskipun kebanyakan orang tidak tenang melihat lahan perkebunan mereka menghijau karena rumput. Mereka menganggap hal itu sebagai parasit yang akan merusak tanaman. Secara kasat mata tumbuhnya rumput memang akan menghambat tanaman karena rerumputan tersebut juga mengambil nutrisi dari tanah. Namun demikian, penulis punya beberapa alasan yang membantah prinsip mereka, sebagai berikut:

Pertama, biasanya petani memilih menggunakan herbisida untuk membasmi rumput. Kebiasaan ini akan mempengaruhi tingkat kesuburan tanah, sehingga mengganggu ekosistem tumbuhan. Petani yang menggunakan herbisida sebetulnya memilih cara simpel namun tidak sehat karena bukan hanya rumput yang mati tetapi seluruh ekosistem yang ada didalamnya akan terkena efeknya dan akan mati perlahan-lahan.

Kedua, salah satu indikator kesuburan tanah adalah rumput dan tanaman tumbuh dengan baik. Keadaan rumput terlihat menghijau dan terbentuk eksositem hayati antara lain didalam tanah ada cacing tanah yang mengurai adalah tanda suburnya tanah. Karena rumput menghambat pertumbuhan tanaman sehingga hal tersebut harus ditaktisi. Caranya adalah mencabut atau mencangkul rumput hingga bersih. Selanjutnya tumpukan rumput akan mati dan menjadi pupuk yang bermanfaat untuk tanaman pertanian. Untuk musim kemarau sejatinya diberikan perlakukan yang berbeda yaitu membiarkan rumput tumbuh agar mengurangi efek retaknya tanah.

Ketiga, warna hijau alami dari tumbuh-tumbuhan berupa rumput dan daun tanaman memberi efek sehat pada para petani, terutaman kesehatan mata dan pernapasan.

Itulah beberapa alasan penulis sedikit agak cuek dengan rumput yang tumbuh liar dikebun. Rumputnya hanya dibersihkan dengan mencabut atau mencangkul. Tapi tidak bersih total. Seperti ini gambar kebunku yang hijau dan sudah lebih dari 10 tahun bebas dari herbisida dan pupuk kimia.
  

Minggu, 11 Desember 2016

Petani juga Harus Cerdas

Untuk mencapai produktivitas pertanian yang terbaik menuju kesejahteraan petani maka pekerja atau dalam hal ini adalah petani harus bekerja cerdas dan memiliki manajemen yang baik. Tuntutan tersebut merupakan rangkaian dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang berimplikasi pada seluruh lini kehidupan manusia. Secara umum manusia harus cerdas dalam menghadapi tantangan zaman. Lebih khusus, setiap orang harus cerdas dalam memilih aktivitas maupun pekerjaan dan terhkhusus untuk pertanian, setiap petani harus cerdas dalam perencanaan, pelaksanaan, produksi, pengembangan, pengelolaan dan sebagainya.
Kalau petani ingin sejahtera tentu saja harus memperhatikan beberapa hal, antara lain:
1.      Memperhatikan kebutuhan pasar. Barang dagangan yang ada di pasar Indonesia kebanyakan bersumber dari hasil pertanian, mulai dari kebutuhan sandang, pangan, papan, dan kebutuhan sekunder kebanyakan berasal dari petani (pernah melewati pos petani). Ketika yang ditanam oleh petani adalah kebutuhan konsumen maka sudah pasti ada yang membelinya namun jika yang ditanam adalah tumbuhan yang tidak dibutuhkan pasar maka tidak akan ada yang mau membelinya. Menurut penulis “Orang cerdas akan menaman tanaman yang paling mahal di pasaran”.
2.      Memilih tanaman yang sesuai dengan lahan. Masalah dalam lahan pertanian adalah tingkat kesuburan lahan karena tidak semua lahan memiliki tingkat kesuburan yang baik. Ada lahan yang cocoknya Cuma tanam jagung dan ada pula lahan yang bisa digunakan untuk menanam berbagai jenis tanaman. Untuk itu harus diketahui secara pasti kecocokan lahan dengan benih yang akan di tanam. Pelajarilah kondisi lahan perkebunan sehingga anda tau apa yang paling cocok di tanam di sana. Orang yang cerdas akan berusaha mengerti kondisi lahan dan memberi stimulus sehingga lahan merespon dengan baik setiap tanaman yang ditanam.
3.      Bertani adalah merawat tanaman. Jadi setiap petani minimal harus mengerti dengan baik bagaimana merawat, mendidik tanaman, mengola lahan dan sebagainya. Petani yang cerdas harus memiliki kemampuan manajemen dan tenaga untuk mengola lahan.
Itulah sedikit catatan tentang hal-hal yang penting dilakukan oleh petani agar hasilnya lebih baik. Intinya adalah petani juga harus bekerja cerdas, bahkan ekstra cerdas untuk mendapatkan hasil terbaik menuju kesejahteraan petani. Jika hari ini petani belum cerdas maka belajar adalah salah satu solusinya, minimal belajar dari pengalaman.


Salam dari : Semesta Pertanian #salam-pertanian-alami 

Jumat, 09 Desember 2016

Untung dengan Menanam Pepaya California

Edisi kali ini penulis ingin berbagi tentang budidaya Pepaya California. Meskipun tidak semua lahan memimiliki kesamaan tingkat kesuburan namun yang pasti bahwa budidaya Pepaya California tidak begitu sulit. Paling tidak, mulai dari persiapan lahan, pembenihan, perawatan hingga produksi hanya membutuhkan modal yang jauh lebih ringan dibanding dengan penghasilannya.
Pohon pepaya umumnya tidak bercabang atau bercabang sedikit, tumbuh hingga setinggi 2 sampai 10 m dengan daun-daunan yang membentuk serupa spiral pada batang pohon bagian atas. Daunnya menyirip lima dengan tangkai yang panjang dan berlubang di bagian tengah
Ciri-ciri pepaya California ini antara lain: 1) Batang Pendek dan ruas batang yang pendek, 2) buah sedang atau bobotnya 0,8 hingga 1,5 kg/buah, 3) kulit buah berwarna lebih hijau, tebal dan mulus, 4) buah berbentuk lonjong, 5) daging lebih tebal, kenyal dan rasa manis. 6) daya simpan buah lebih lama, lebih cepat berbunga dan produksi. 7) Warna daging buah yang merah.
Cara budidaya yang terbaik antara lain: memilih bibit unggul di Toko pertanian atau penjual bibit pepaya kemudian menyemaikan bibit tersebut di tanah atau media polibek. Sambil menunggu bibit tumbuh, kita bisa mempersiapkan lahan yang paling pas. Agar lebih baik, buat bedengan agar tanah lebih gembur.
Cara penanamanpepaya california patut memperhatikan proses penyiraman tanaman setiap pagi sebelum matahari terik. Selanjutnya pemberian pupuk juga penting dilakukan, namun penulis lebih menyarankan agar menggunakan pupuk alami atau pupuk kompos dari pada memilih pupuk kimia yang berpotensi merusak lahan. Hal-hal yang perlu diperharikan dalam menanam pepaya california adalah pengairan, penyiangan, pemupukan, perawatan lahan dan sebagainya. Biaya perawatan budidaya pepaya california tidak begitu mahal.
Untuk produksi buah, pepaya california orang sering menyebutnya dengan “Modal Kecil Untung Besar”. Itu memang merupakan sebuah kenyataan karena biaya tanam dan perawatannya ringan namun produtivitasnya tinggi dan harga pasarannya juga lumayan baik. Jika dikalkulasi, 1 pohon pepaya memproduksi buah sebanyak 30 biji/tahun dengan harga jual Rp.3.000/Kg dengan rata-rata 1,2 kg/biji maka total harga penjualan pepaya untuk 100 pohon saja bisa mencapai Rp. 10.800.000,- dalam 1 tahun.


Sumber :
1.      Wikipedia
2.      Mitalom.com
3.      Infoagribisnis.com

Sabtu, 03 Desember 2016

Potensi Tanaman Pangan

Tanaman pangan yang sangat potensial yakni tanaman padi dan merupakan bahan pangan utama masyarakat, disamping padi, terdapat pula tanaman bahan pangan lainnya seperti Jagung, Ubi Kayu, Ubi Jalar, Kacang Tanah, Kacang Ijo dan Kedelai, yang merupakan tanaman sela atau tanaman antara yang ditanam oleh petani setelah sekali/dua kali panen tanaman padi, khususnya di lokasi lahan persawahan sedangkan pada lokasi lahan non persawahan tanaman tersebut diantaranya merupakan tanaman utama.
Bulukumba merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki sember pencaharian masyaraktnya dengan bertani. Beberapa tanaman pangan yang memiliki nilai ekonomi tinggi di Bulukumba  antara lain: (Sumber data : http://www.bulukumbakab.go.id)
a.      Padi. Produksi Padi di Kabupaten Bulukumba Tahun 2014 sebesar 263.592,00 Ton dengan rata-rata produksi 61,33 Kw/Ha. Produksi tersebut cenderung meningkat dibandingkan tahun 2013 yang hanya mampu menghasilkan 250.297,73 Ton dengan rata-rata produksi 58,41 Kw/Ha.
b.      Jagung. Produksi Jagung tahun 2014 mengalami peningkatan yang pesat dibandingkan tahun 2013 yakni sebesar 33.450,91 ton  Peningkatan juga dapat dilihat dari rata-rata produksi sebesar  1,02 Kw/Ha. Hal ini menunjukkan bahwa produksi jagung tahun 2014 dapat dimaksimalkan dengan upaya insentif dan adanya penambahan lahan dibandingkan dengan tahun 2013.
c.       Ubi Kayu. Produksi ubi kayu tahun 2014 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2013. Produksi ubi kayu tahun 2014 mencapai 17.926,70 ton dengan rata-rata produksi sebesar  148,65 sedangkan pada tahun 2013 produksi ubi kayu sebesar 13.731,70 Ton dan produksi rata-rata sebesar 142,26 Kw/Ha.
d.      Ubi Jalar. Produksi Ubi Jalar (Ketela Rambat) tahun 2014 sebanyak 2.949,18 Ton, dengan rata-rata produksi sebesar 121,37 Kw/Ha. Produksi  tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang hanya mencapai 1.646,19 Ton dengan rata-rata produksi sebesar 121,37 Kw/Ha Produksi Ubi Jalar di Kabupaten Bulukumba tersebar pada 7 (tujuh) Kecamatan dan yang terbesar terdapat di Kecamatan Rilau Ale.
e.      Kacang Tanah. Produksi Kacang Tanah di Kabupaten Bulukumba Tahun 2014 sebesar 6.750,75 Ton dengan rata-rata produksi sebesar 22,72 Kw/Ha. Produksi Kacang Tanah di Kabupaten Bulukumba tersebar pada 8 (delapan) Kecamatan dan terbesar pada Kecamatan Bonto Bahari dengan produksi sebesar 3.294,60 Ton.  
f.        Kacang Ijo. Produksi kacang ijo tahun 2014  meningkat pesat dibandingkan tahun 2013 yakni mencapai 1.925,33 ton dengan rata-rata produksi sebesar 22,70 Kw/Ha. Sementara untuk tahun 2013 6,99 ton dengan rata-rata produksi sebesar 5,83 Kw/Ha  Produksi Kacang Ijo di Kabupaten Bulukumba terbesar terdapat di Kecamatan Ujung Loe dan Bontobahari.
g.      Kedelai. Produksi Kacang kedelai Tahun 2014 sebesar 1.231,67 Ha dengan rata-rata produksi sebesar 23,82 Kw/Ha. Kondisi tersebut mengalami peningkatan yang cukup pesat jika dibandingkan dengan Tahun 2013 yang hanya mencapai 8,08 ton dengan rata-rata produksi sebesar 11,54 ton. Sentra produksi kedelai di Kabupaten Bulukumba terletak di Kecamatan Bontobahari dan Herlang.
Itulah gambaran tingkat kemajuan produksi pertanian bulukumba untuk tanaman pangan. Tanaman tersebut semoga dapat ditingkatkan sehingga produktivitasnya menjadi lebih baik lagi. Tentu saja semua itu membutuhkan dukungan dari Pemerintah, Penerapan Teknologi Pertanian, Ketersediaan lahan serta sumber daya manusia yang berperan dalam perencanaan maupun sebagai petani.

Potensi Tanaman Pangan Kabupaten Bulukumba
Salam Pertanian Alami

Jumat, 02 Desember 2016

Langsat dan Manfaatnya

Salah satu hasil Pertanian Bulukumba yang produktivitasnya cukup tinggi adalah Langsat. Tumbuhan ini merupakan tanaman buah berbatang keras dengan tinggi mencapai 15 meter.
Langsat merupakan salah-satu buah-buahan musiman yang dipanen 1 kali dalam 1 tahun. Tumbuhan ini dipanen hampir bersamaan dengan Rambutan, Durian dan berbagai tumubuhan buah lainnya. Prediksi panennya untuk daerah Bulukumba adalah berkisar antara Bulan Februari hingga bulan April setiap tahunnya. Langsat yang lebih cepat panen adalah yang bertempat di daerah yang lebih panas. Sementara untuk daerah yang berada di dekat kaki gunung lebih lambat dipanen karena suhu udara yang lebih dingin.
Langsat merupakan jenis buah yang Rasanya manis saat sudah benar-benar matang. Perubahan warna pada langsat mulai dari warna hijau (rasanya pahit) kemudian berubah jadi kuning krem (rasanya kecut pekat) dan ketika warna kulit langsat sudah memutih maka rasanya mulai manis.
Satu Keranjang Langsat di Kebun biasanya di tadah oleh pedangang seharga Rp. 25.000, dengan kadar berkisar 25 Kg/wadah. Dengan demikian, kisaran harga langsat di Daerah untuk harga normal adalah Rp.1.000, hingga Rp.1.500/Kg. Harga tersebut sudah cukup baik bagi pemilik dan pedagang. Wadah langsat seperti pada gambar berikut ini.
Wadah Langsat
Untuk KHasiatnya, berdasarkan informasi yang dihimpun pada salah satu media menyebutkan manfaat dan fungsi Langsat untuk kesehatan antara lain: mencegah tubuh dari radikal bebas, sumber karbohidrat, digunakan untuk kecantikan, bisa digunakan sebagai obat untuk berbagai keluhan, suplemen alami dan sebagainya.
Buah langsat yang kaya manfaat jelas membuktikan jika buah yang satu ini memang mengandung banyak gizi yang baik untuk kesehatan. Berikut ini akan dijelaskan mengenai kandungan gizi yang terdapat di dalam 100 gram buah langsat, terdapat:
a.        10 kal kandungan kalori
b.       13 gram kandungan karbohidrat
c.        0,7 gram kandungan mineral
d.       1 gram kandungan protein
e.       0,9 mg kandungan zat besi
f.         0,2 gram kandungan lemak
g.        18 mg kandungan kalsium
h.       9 mg kandungan fosfor
Itulah sedikit informasi tentang langsat. Semoga bermanfaat.
Buah Langsat
Salam Pertanian Alami # Mari Bertani dengan Cara yang Paling Aman.



Kamis, 01 Desember 2016

Potensi Pertanian Hortikultura Bulukumba

Masyarakat Kabupaten Bulukumba patut mensyukuri anugrah yang tak terbatas dari sang pencipta alam raya ini. Penduduk kabupaten ini memiliki tanah yang subur sehingga banyak tumbuhan/tanaman yang cocok dibudidayakan dan dikembangkan karena memiliki produksi buah yang sangat baik. Untungnya adalah, selain bisa dimakan langsung oleh keluarga, juga bisa dipasarkan karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Potensi Tanaman Hortikultura atau tanaman perkebunan di Kabupaten Bulukumba memiliki tingkat produktivitas yang lumayan baik. Berdasarkan data yang dihimpun dari instansi pemerintah terkait pertanian Kabupaten Bulukumba didapatkan data sebagai berikut:
Tabel Produksi Buah-Buahan Kabupaten Bulukumba  Tahun 2014
No
Jenis Komoditi
Jumlah Tanaman (Pohon)
Produksi (Ton)
Kecamatan Penghasil Terbesar
1
Alpukat
12.444
337,9
Kindang
2
Duku/langsat
64.285
2.786,30
Kindang
3
Mangga
121.531
4.872,20
Rilau Ale
4
Nenas )*
40.702
131
Kajang
5
Salak
11.907
85,1
Bulukumpa
6
Durian
116.077
5.480,90
Bulukumpa
7
Pepaya
9.606
262,7
Bulukumpa
8
Pisang
186.410
7.449,60
Herlang
9
Rambutan
121.389
4.740,80
Bulukumpa
10
Manggis
110.495
2.370,80
Bulukumpa
11
Jambu biji
2.966
53,6
Bulukumpa
12
Petai
32.583
414,3
Rilau ale
13
Jeruk Siam
32.249
175,1
Bonto Tiro
14
Sukun
2.971
59,6
Rilau Ale
15
Nangka
18,972
583,9
Kindang
16
Jambu air
1.150
19,2
Rilau Ale
17
Melon
1,5
Gantarang
18
Semangka
456,6
Gantarang
Sumber : Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2014
Hortikultura mempunyai potensi besar dalam mengangkat pendapatan dan kesejahteraan petani. Tanaman hortikultura buah-buahan  yang utama seperti : durian, rambutan, duku, langsat, mangga, manggis, petai, pisang, nangka, alpukat, nenas, salak, pepaya, sukun, jambu biji, jambu air, jeruk siam, cabai, lombok, tomat, terong, ketimun, kacang panjang dan lain sebagainya. Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa Tanaman hortikultura yang paling potensial di Kabupaten Bulukumba yakni tanaman Duku/ langsat, Pisang, Mangga, Durian, Rambután, dan Manggis yang jumlah produksi diatas 1.000 ton.
Salam dari @SemestaPertanian*SalamPertanianAlami#