bertani tidak lagi terbatas pada urusan menggarap sawah, ladang atau kebun tapi sudah lebih berkembang, lebih maju, lebih keren dan lebih menjanjikan.
---
Mungkin diantara
kita yang beranggapan bahwa menjadi petani merupakan sesuatu yang harus
berurusan dengan tanah, bahkan ada pemikiran yang jauh lebih sempit bahwa
bertani itu hanya mengurus sawah saja. Padahal pertanian memiliki relasi,
bidang, pengembangan usaha dan lain-lain. Selain pekerja kasar atau buruh tani
yang dikenal oleh Masyarakat umum tentang aktivitas pekerja dibidang pertanian,
juga terdapat beberapa aktivitas menarik antara lain:
1. Pegawai Pemerintah yang mengurus masalah
pertanian. Meskipun mereka adalah pegawai, tapi urusannya juga tentang
pertanian. Pegawai yang memiliki kaitan dengan pertanian antara lain; Bappeda,
pertanaman, tata kota, perkebunan, kehutanan, lembaga penelitian bahkan Dewan
Perwakilan Rakyat. Kegiatan atau aktivitas pemerintah dalam bidang pertanian
antara lain; melakukan penyuluhan, membuat pelatihan, menyalurkan bantuan dan
sebagainya.
2. Dalam meningkatkan
hasil pertanian, dibutuhkan tenaga yang berpengalaman dan kompeten, untuk itu lembaga Pendidikan untuk jurusan
pertanian hadir sebagai actor dalam urusan pertanian. Disamping itu, Penelitian
dan pengembangan bidang pertanian juga dilakukan oleh orang-orang terdidik.
3. Perusahaan Swasta atau Perkebunan juga
menjadi lahan yang menarik untuk para pekerja di Indonesia. Sebagai contoh, di
Kalimantan banyak perusahaan kelapa sawit, di Bulukumba terdapat perkebunan karet,
atau banyak masyarakat yang ke Malaysia untuk berkerja di bidang perkebunan. Hal
ini menandakan bahwa urusan pertanian memiliki banyak sektor.
4. Perbankkan untuk membantu modal usaha
pertanian juga menjadi poin. Hal ini menandakan bahwa perbankkan membutuhkan
petani sebagai pengembangan usaha mereka.
5. Organisasi turut
menjadi pelengkap dalam bidang pertanian, antara lain Lembaga Swadaya Masyarakat; komunitas; kelompok tani, Pemerhati
lingkungan dan pertanian dan lain-lain. Belakangan ini, pemerintah
mengeluarkan kebijakan bahwa untuk pengembangan urusan pertanian maka petani
harus membentuk kelompok tani untuk memperluas akses, baik akses bantuan maupun
pengembangan kelompok.
6. Kita sudah
mengetahui bersama bahwa bahan baku pembuatan makanan, kosmetik, obat-obatan,
berbagai jenis perabot merupakan hasil dari industry pertanian/perkebunan. Dengan
demikian untuk melancarkan industry Pertanian
tersebut, mereka membutuhkan hasil pertanian untuk diproduksi.
7. Berbicara masalah
Pasar maka sudah pasti ada pedagang
di dalamnya; dipasar sudah pasti banyak ditemukan hasil pertanian, olahan hasil
pertanian, Penyedia Pupuk, penyedia benih/bibit, penyuplai hasil pertanian dan
masih banyak lagi. Tentu saja pasar akan redup tanpa semangat dari petani. Untuk
hasil dan produksi pertanian Indonesia sudah banyak yang menembus pasar
Internasional.
8. Media sebagai penguat sosialisasi dan
publikasi serta pengembangan usaha dan jaringan dalam urusan pertanian juga
sangat penting. Setiap petani setidaknya memiliki sumber informasi dan
komunikasi agar mampu mendapatkan tips bertani. Selain itu, petani yang
membutuhkan pemasaran hasil, juga bisa berbagi dan mencari informasi pada media
komunikasi.
Jika melihat
poin di atas, maka bagaimana jadinya negeri ini jika sedikit petaninya? Atau bagaimana
jadinya jika petaninya tidak mendapat dukungan dari pihak-pihak yang terkait
(sebagimana disebutkan di atas)? Mari kita mendukung pertanian di Indonesia dan
mengambil peran sesuai dengan kemampuan
kita masing-masing, minimal memilih membeli hasil pertanian dari dalam negeri.