Read more: http://ridhotawaka.blogspot.com/ http://ridhotawaka.blogspot.com/#ixzz4UGVIdzMv Under Creative Commons License: Attribution

Minggu, 27 November 2016

Perkembangan dalam Bidang Pertanian

bertani tidak lagi terbatas pada urusan menggarap sawah, ladang atau kebun tapi sudah lebih berkembang, lebih maju, lebih keren dan lebih menjanjikan.
---
Mungkin diantara kita yang beranggapan bahwa menjadi petani merupakan sesuatu yang harus berurusan dengan tanah, bahkan ada pemikiran yang jauh lebih sempit bahwa bertani itu hanya mengurus sawah saja. Padahal pertanian memiliki relasi, bidang, pengembangan usaha dan lain-lain. Selain pekerja kasar atau buruh tani yang dikenal oleh Masyarakat umum tentang aktivitas pekerja dibidang pertanian, juga terdapat beberapa aktivitas menarik antara lain:
1.      Pegawai Pemerintah yang mengurus masalah pertanian. Meskipun mereka adalah pegawai, tapi urusannya juga tentang pertanian. Pegawai yang memiliki kaitan dengan pertanian antara lain; Bappeda, pertanaman, tata kota, perkebunan, kehutanan, lembaga penelitian bahkan Dewan Perwakilan Rakyat. Kegiatan atau aktivitas pemerintah dalam bidang pertanian antara lain; melakukan penyuluhan, membuat pelatihan, menyalurkan bantuan dan sebagainya.
2.      Dalam meningkatkan hasil pertanian, dibutuhkan tenaga yang berpengalaman dan kompeten, untuk itu lembaga Pendidikan untuk jurusan pertanian hadir sebagai actor dalam urusan pertanian. Disamping itu, Penelitian dan pengembangan bidang pertanian juga dilakukan oleh orang-orang terdidik.
3.      Perusahaan Swasta atau Perkebunan juga menjadi lahan yang menarik untuk para pekerja di Indonesia. Sebagai contoh, di Kalimantan banyak perusahaan kelapa sawit, di Bulukumba terdapat perkebunan karet, atau banyak masyarakat yang ke Malaysia untuk berkerja di bidang perkebunan. Hal ini menandakan bahwa urusan pertanian memiliki banyak sektor.
4.      Perbankkan untuk membantu modal usaha pertanian juga menjadi poin. Hal ini menandakan bahwa perbankkan membutuhkan petani sebagai pengembangan usaha mereka.
5.      Organisasi turut menjadi pelengkap dalam bidang pertanian, antara lain Lembaga Swadaya Masyarakat; komunitas; kelompok tani, Pemerhati lingkungan dan pertanian dan lain-lain. Belakangan ini, pemerintah mengeluarkan kebijakan bahwa untuk pengembangan urusan pertanian maka petani harus membentuk kelompok tani untuk memperluas akses, baik akses bantuan maupun pengembangan kelompok.
6.      Kita sudah mengetahui bersama bahwa bahan baku pembuatan makanan, kosmetik, obat-obatan, berbagai jenis perabot merupakan hasil dari industry pertanian/perkebunan. Dengan demikian untuk melancarkan industry Pertanian tersebut, mereka membutuhkan hasil pertanian untuk diproduksi.
7.      Berbicara masalah Pasar maka sudah pasti ada pedagang di dalamnya; dipasar sudah pasti banyak ditemukan hasil pertanian, olahan hasil pertanian, Penyedia Pupuk, penyedia benih/bibit, penyuplai hasil pertanian dan masih banyak lagi. Tentu saja pasar akan redup tanpa semangat dari petani. Untuk hasil dan produksi pertanian Indonesia sudah banyak yang menembus pasar Internasional.

8.      Media sebagai penguat sosialisasi dan publikasi serta pengembangan usaha dan jaringan dalam urusan pertanian juga sangat penting. Setiap petani setidaknya memiliki sumber informasi dan komunikasi agar mampu mendapatkan tips bertani. Selain itu, petani yang membutuhkan pemasaran hasil, juga bisa berbagi dan mencari informasi pada media komunikasi.

Jika melihat poin di atas, maka bagaimana jadinya negeri ini jika sedikit petaninya? Atau bagaimana jadinya jika petaninya tidak mendapat dukungan dari pihak-pihak yang terkait (sebagimana disebutkan di atas)? Mari kita mendukung pertanian di Indonesia dan mengambil peran sesuai dengan  kemampuan kita masing-masing, minimal memilih membeli hasil pertanian dari dalam negeri.

0 komentar:

Posting Komentar