Pada tulisan
kali ini, penulis mencoba mengangkat petani sebagai pekerja yang paling mulia,
memiliki derajat yang tinggi dan paling menguntungkan. Karena masih banyak orang
yang asing tentang pertanian sehingga penulis ingin menyampaikan bahwa bertani
itu merupakan suatu pekerjaan yang berkaitan dengan produksi hasil alam. Meskipun
petani saat ini belum terlalu mementingkan aspek profesionalisme namun mereka sudah
mulai menggunakan teknologi dan profesionalisme untuk peningkatan produksi. Dengan
demikian, petani tidak lagi bekerja untuk makan yang dimulai dari mempersiapkan
lahan, menanam, mengola, mengembangkan, panen untuk menghidupi keluarga. Tapi sudah
mengalami peningkatan kearah yang lebih baik dimana aspek produktivitas dan
pasar sudah menjadi pembahasan dan prioritas kerja. Hal tersebut berarti bahwa
petani telah berinteraksi dengan banyak pekerja/profesi.
Hari ini
petani telah memiliki korporasi, jaringan yang semakin luas, tim intelektual,
perencana dan lain-lain. Petani juga tidak harus bekerja purna waktu di sawah/ladang
atau kebun. Mereka bisa lebih santai dalam bekerja dengan produktivitas yang
lebih besar berkat majunya teknologi pertanian. Hari ini petani juga sudah bisa
menggunakan dasi pada pertemuan-pertemuan formal.
Bangsa Arab
menyebut petani sebagai Fallahun yang
dalam istilah lain, juga berarti kemenangan. Untuk menyebut profesi maka
artinya adalah “petani” namun untuk seruan (seperti yang disebut ketika adzan) maka
artinya adalah kemenangan.
Petani yang
menanam itu sangat mulia karena mereka mampu merawat dengan baik, mereka
merawat tumbuhan, memperlakukan alam dengan baik, menghidupi keluarga dan
lain-lain. Juga hanya dengan menanam 1 biji bibit maka akan menghasilkan hingga
ratusan biji. Karya petani hari ini sungguh sangat mulia karena ia merupakan
sumber penghidupan bangsa.
0 komentar:
Posting Komentar